Pages

navigasi horizontal

Selasa, 19 Maret 2013

Ketrampilan Teknik Bermain Tenis Meja Untuk Pemula

Tenis meja merupakan olahraga permainan, dimanana didalam memainkannya dibutukan ketrampilan yang cukup tinggi. Oleh karena itu agar mampu bermain tenis meja degan terampil, maka seorang pemain pemula harus menguasai teknik permainan tenis meja. Menurut hodges L ,(1996: 17) ada lima langkah utama bermain tenis meja untuk pemula yaitu : (1). Cara memegang bet(grip), (2). Spin, (3).posisi siap(stance), (4). Service permulaan,(5). Penempatan dan pengaturan kaki (foot work).

1) Cara memegang bet (grip)
Grip atau pegangan merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar tenis meja. Jika sejak semula cara memegang bet sudah salah, maka kesalahan yang terjadi biasanya akan suit diperbaiki dan kemungkinan pemain tersebut akan mengalami kesulitan dalam menghadapi teknik-teknik permainan selanjutnya.
Menurut Hodges L (1996: 14) ada tiga cara memegang bet dalam bermain bermain tenis meja yaitu (1). Shakehands grip, (2). Penhold grip dan (3). Seemiller grip. Adapun penjelasan cara memegang bet tersebut adalah sebagai berikut:
(a) Shakehands grip
Shakehands artinya “berjabat tagngan”. Kemudian pegangan shakehands grip adalah dengan grip ini seorang pemain dapat melakukan forehand stroke dan backhand stroke tanpa merubah grip (pegangan), pegangan ini paling baik untuk brmain baik jauh dari meja.
Cara memegangnya adalah :
(1) Bidang bet bersandar pada lekuk antara ibu jari dan jari telunjuk,
(2) Kuku ibu jari tegak lurus dengan permukaan bet
(3) Jari telunjuk berada dibawah permukaan bet
(4) Untuk memperkuat pukulan forehand putar bagian atas bet kearah anda
(5) Untuk memperkuat pukulan backhand, putar bagian aras bet menjauh dari anda, seperti cara berjabat tangan

(b) Penhold Grip
Penhold artinya “memegag pena”. Cara memegang bet ini adalah seperti memegang pena. Style ini lebih populer di Asia. Dengan grip ini hanya mempergunakan salah satu sisi dari bet. Kelebiahannya antara lain sangat baik untuk pukulan forehand, pukulan backhand yang cepat, mudah menggunakan pergelangan tangan pada setiap pukulan khususnya saat melakukan servis. Cara memegang bet dengan gaya penhold grip adalah :
(1) Pegang bet mengarah kebawah dengan pegangan mengarah keatas (Gambar 1.2a), pegang bet tepat dimana pegangan menyatu dengan bidang bet dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk ( cara ini sama dengan cara memegang pena).
(2) Tekukan tiga jari yang lainnya pada sisi bet yang lain, (penhold grip gaya Cina) atau meluruskannya mengarah kebagian bawah bet dengan jari yang dirapatkan, (penhold grip gaya Korea).

(c) Seemiller Grip 
Seemiller Grip yang juga dikenak dengan American Grip. Kelebihannya antara lain memberiakan kesempatan pada pemain untuk melakuka blok yang baik. Adapun cara memegang bet adalah sebagai berikut :
(1) Pegang bet dengan shakehands Grip.
(2) Putar bagian atas bet dari 20 menjadi 90 derajat kea rah tubuh,
(3) Lekukan jari telunjuk disepanjang sisi bet

dalam latiha dasar latiha dasar tenis meja Ahmad Damiri & Nurlan kusmaeri (1992: 100) mengemukanan “sebagian latihan pengenalan khususnya para tenis meja pemula, sebelum menggunakan peralatan dan fasilitas yang lengkap perlu diberikan bentuk latiahan pengenalan touching, bounching, and balancing (sentuhan, pantulan dan keseimbangan ) tanpa menggunakan meja”.
Latihan ini bertujuan agar seorang pemain pemula memperhatikan bagaimana cara mengontrol bet dengan bola. Menurut Hodges L (1996: 22) ada lima cara mengontrol bet dengan bola yaitu (1). Melambungkan bola keatas dan kebawah, (3). Melambungkan bola beganti-ganti (4). Memantulkan bola ke dinding, (5). Pukulan beruntun.

Tehnik service forehand dan tehnik Backhand


Apabila bet/raket dengan meja membentuk sudut 900, maka posisi bet tersebut tegak lurus. Jika sudutnya lebih kecil 900, maka kedudukan bet tersebut tertutup. Sedangkan jika dudutnya lebih besar dari 900, maka kedudukan bet tersebut terbuka. (Sumarno dkk, 1993 : 358)

Adapun cara melakukan service forehand dan service backhand adalah sebagai berikut 

1.    Tehnik Service Forehand
  • Posisi Kaki, Service forehand memiliki sikap dasar badan agak condong ke arah meja, dengan pengertian bahwa kaki kiri berada di depan, (bagi yang tidak kidal).
  • Posisi Lengan, Lengan atas membentuk sudut kecil dengan tubuh lengan bahwa mengarah ke bawah.
  • Posisi Bet, Saat melakukan service bet terbuka, maksud dari bet terbuka adalah waktu perkenaan bola posisi bagian depan bet menghadap ke depan.
  • Gerakan service dilakukan dari bawah ke atas, dari kanan ke kiri, dari belakang ke depan. Lengan bawah mengkhiri gerakanya di depan dahi. Jadi selama melakukan pukulan lengan bawah membentuk sudut lebih kecil.

2.    Tehnik Service Backhand
  • Sikap Posisi Kaki, Kedua kaki berdiri paralel dengan meja.
  • Sikap Lengan, Lengan mengarah ke depan, lengan bawah membentuk sudut yang lebih besar. Tangan yang memegang bet lebih dekat dengan tubuh dari pada siku.
  • Posisi Bet, Selama melakukan service bet terbuka. Pada waktu melakukan service posisi bagian depan bet menghadap ke depan.
  • Gerakan Service, Gerakan service dilakukan dari belakang ke depan, dari kiri ke kanan, dan dari atas ke bawah.
  • Pengembalian Bola, Dalam usaha mengembalikan bola pada dasarnya adalah tidak memberikan kesempatan pada para pemain untuk mematikan bola tersebut.

Selain dari kedua dasar dan gerakan service yang disebutkan di atas maka terdapat beberapa hal lagi yang perlu diperhatikan dalam melakukan service forehand dan service backhand diantaranya yaitu :
  1. Pandangan
  2. Melempar bola ke atas
  3. Ayunan bet pada saat memukul bola
  4. Saat perkenaan (inpact) bola dengan bet
  5. Sikap lanjut atau akhir

Penganalisaan gerakan tersebut perlu sekali dikuasai oleh setiap pemain apabila menginginkan penyajian service berhasil dengan baik. Adapun penjelasan masing-masing sabagai dasar dan gerakan tersebut adalah sebagai berikut :

1)    Pandangan
Pada pelaksanaan service kita hendaknya melihat arah bola lambung karena kita menginginkan bola yang dipukul dapat melambung dengan baik dan akurat. Setelah kita mengarahkan pandangan ke bola selanjutnya arah pandangan beralih ke sasaran yang kita kehendaki/tuju. Dengan melakukan hal tersebut berarti kita juga telah melakukan service perlu kosentrasi dengan baik.

Service merupakan serangan pertama di dalam permainan tenis meja sebab dengan service yang baik serta pandangan dimana kita mengetahui tempat-tempat yang sulit dikembalikan oleh pihak lawan akan menghasilkan nilai (point).

2)    Melempar bola ke atas
Melempar bola ke atas dalam setiap jenis service merupakan syarat yang terpenting di dalam peraturan tenis meja. Bola yang tidak dilambungkan akan dianggap tidak syah atau service gagal, karena melempar bola merupakan tahapan pertama yang selanjutnya disusun dengan memukul bola (Hitting The Ball). Gerakan melempar bola ini sangat perlu diperhatikan karena apabila kita melakukan lemparan tidak sempurna akan mengakibatkan hasil pukulan tidak mengenai sasaran/gagal melambung bola. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak kita inginkan lemparan harus dilakukan secara baik yaitu : bola diletakkan pada tangan (telapak) tangan kiri dengan jari-jari tertutup kecuali ibu jari dan bola dilambungkan ke atas dengan sudut tidak boleh lebih dari 45O dari garis vertikal baru kemudian dipukul.

3)    Ayunkan tangan pada saat memukul bola
Ayunan tangan yang baik sangat diperlukan sekali di dalam menyajikan service, karena ayunan tangan merupakan gerakan awal untuk memukul maupun untuk menentukan sasaran yang tepat untuk mendapatkan hasil yang baik di dalam penyajian service, ayunan tangan (bet) dan lambung bola harus tepat dan terkoordinasikan.

Cara melakukannya adalah sebagai berikut : mula-mula ambil sikap berdiri menyamping dan badan condong ke depan, sedangkan bet dipegang tepat dibelakang dan di bawah bola yang tidak bergerak dengan daunya terangkat ke atas. Lemparan bola dari telapak tangan yang bebas ke atas ambil serentak mengayunkan bet ke depan dan ke atas untuk meyikat bagian atas bola.

4)    Saat perkenaan(Inpect) bola dengan bet
Bersamaan dengan turunnya bola dari ketinggian, saat itulah perkenaan bola dengan bet. Pada saat bet menempel atau membentur bola, komponen ke depan lebih besar dari komponen ke atas, agar bola berjalan menuju ke depan dan keras.

5)    Gerakan lanjut/akhir
Setelah pekenaan bola teruskan gerakan lengan ke depan samping berhenti di depan kiri atau di depan dahi jadi gerakan lanjut ini yang mengangkat bola untuk melewati jaring dan selanjutnya memantul pada meja lawan. (Drs. Soetomo, 1985 : 554 – 556). Tenis Meja